Mentaripun tak sanggup tersenyum
Bintangpun enggan tuk bersinar
Kau terdiam dalam alunan
Mendekap perlahan lalu menghilang
Hati kian meragu
Merasa tak tentu dalam dekapmu
Terbayang rasa itu kian menyakitimu
Kusadari
Hatimu tak lagi untukku
Dan kinipun ku tahu
Ku memanglah bukan untukmu
Kini suara ku berseru
Bawa sedih tanpa lelah
Menanti sang sinar kan kembali
Tuk merajut asa yang telah menepi
Terbebani serpihan hati yang kian tak memasti
Menjadi sebuah mimpi yang terpuruk sepi
Hingga kini, tanpamu ku sendiri . . . .